Dikalangan
masyarakat kita, terutama yang ada di Pulau Jawa, ada yang mempunyai
keyakinan bahwa untuk beberapa jenis kayu tertentu, ada yang memiliki
daya gaib dan khasiat tertentu. Asal kayu tersebut bisa saja karena
berasal dari pohon atau kayu bekas tempat keramat atau yang
dikeramatkan seperti makam leluhur, para Wali atau karena langka,
susah mendapatkannya atau bisa juga karena memiliki sifat khusus yang
tidak dimiliki kayu lain.
Derajat tuah
kayu tergantung dari tempat tumbuh, lingkungan dan tata cara
pengambilannya yang kadangkala memerlukan sesajian. Selain itu gambar
yang ada pada kayu karena proses alam atau pembusukan atau penyakit
pohon kadangkala diyakini memiliki pengaruh gaib juga, contohnya
Pelet Kendhit pada warangka keris dari kayu Timaha dipercaya memiliki
daya mengikat tamu hingga mereka tidak meninggalkan tempat hajatan
sebelum acara selesai.
Ternyata
kepercayaan ini terdapat juga dibeberapa suku bangsa lain, bukan
hanya bangsa kita saja.
Dengan mengacu
beberapa sumber, a.l. Drs. Budihardono, Ir. Bambang W.B. , R. Oesodo,
Ir. Wibatsu HS dan sumber lainnya diuraikan dibawah beberapa jenis
kayu yang secara tradisional dianggap bertuah. Penyertaan nama latin
untuk menambah informasi mengenai jenis kayu tersebut, untuk beberapa
nama latin yang dirasa kurang tepat diberi tanda (?).
1. Asam
Jawa, Celagi, Tangkal Acem (Tamarindus Indicus Linn)
Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70 cm. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah dibersihkan dari biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam, dibentuk seperti bola dan dijemur disinar matahari. Asam kawak ini digunakan untuk obat macam macam, diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul.
Pohon Asam sangat popular di Indonesia dengan tinggi mencapai 30 m dan diameter mencapai 60 – 70 cm. Daun dan buahnya banyak digunakan untuk obat. Asam Kawak adalah buah asam yang telah dibersihkan dari biji dan seratnya kemudian dikukus sekitar 10 menit, diberi sedikit garam, dibentuk seperti bola dan dijemur disinar matahari. Asam kawak ini digunakan untuk obat macam macam, diantaranya penyakit tenggorokan. Bijinya disebut Klungsu, diyakini dapat menolak roh jahat, khususnya dari Kerajaan Kidul.
Biji asam yang
hitam legam sebanyak 3-9 biji jika ditaruh dalam lampu mobil/motor
dipercaya dapat menghindari kecelakaan lalu lintas yang diakibatkan
oleh mahluk halus. Bagian hitam dari teras asam dinamakan Galih Asam,
bertuah untuk keselamatan, menolak Jin jahat dan anti tenung. Jika
dipukulkan pada seseorang yang mempunyai daya magic hitam maka
biasanya akan punah kesaktiannya. Galih Asam hanya baik dipakai oleh
pemimpin berhati “Satriya Pandita”, kayu ini juga bagus untuk
Warangka Keris.
2.
Awar-awar, Dausalo, Bar-abar, Sirih Popar (Ficus Septica Burm)
Perdu yang banyak tumbuh di tempat agak basah ini hampir tumbuh diseluruh Nusantara, dari akar sampai daun mempunyai kegunaan. Akarnya ditumbuk dengan Adas Pulowaras dan airnya diperas dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst.) dan kepiting. Jika ditumbuk dengan segenggam akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat muntah yang sangat manjur.
Perdu yang banyak tumbuh di tempat agak basah ini hampir tumbuh diseluruh Nusantara, dari akar sampai daun mempunyai kegunaan. Akarnya ditumbuk dengan Adas Pulowaras dan airnya diperas dapat digunakan untuk mengobati keracunan ikan, gadung (Dioscorea hispida dennst.) dan kepiting. Jika ditumbuk dengan segenggam akar alang-alang dan airnya diperas merupakan obat muntah yang sangat manjur.
Daun awar-awar
sering digunakan untuk menolak setan. Jaman dulu daunnya banyak
dimanfaatkan untuk membuat tikee, yaitu daun awar-awar diiris halus
kemudian dicampur candu. Dalam bentuk bulatan kecil ini tikee dibakar
didalam alat penghisap madat khusus yang dinamakan "bedhutan".
Seringkali pohon
awar-awar yang sudah tua bagian terasnya memperlihatkan gambar
seperti pelet timaha, bagian ini banyak dicari pecinta keris untuk
warangka karena diyakini kayu ini dapat meredam keris/tombak yang
panas serta menjauhkan dari gangguan jin jahat dan black magic. Yang
perlu diingat kayu ini sangat lunak.
3. Bambu
Buntet, Bambu Pethuk (Bambusa Sp, Phyllostachys Sp, Schizostachum Sp,
dsb)
Bambu buntet adalah bambu yang buluhnya tidak kosong. Dipercaya tongkat atau potongan bambu ini bertuah menghalau pengaruh roh jahat dari rumah. Bambu pethuk adalah bambu yang kedua ruasnya saling bertemu. Dipercaya siapa saja yang membawa potongan bambu ini akan kesampaian maksudnya, tidak mendapat gangguan dari siapa saja. Rotan pethuk adalah rotan yang buku ruasnya saling berhadapan, khasiatnya sama dengan bambu pethuk. Bambu Carang Gantung adalah bambu yang tumbuh dari rebung dan keluar sebagai pohon bambu kecil kecil, diyakini anti jin jahat dan santet, banyak ditaruh diatas pintu masuk rumah dan jika dipukulkan pada ular akan mati seketika, juga dipercaya bertuah menghindari wabah penyakit menular dan ilmu hitam yang hendak mengganggu pemiliknya.
Bambu buntet adalah bambu yang buluhnya tidak kosong. Dipercaya tongkat atau potongan bambu ini bertuah menghalau pengaruh roh jahat dari rumah. Bambu pethuk adalah bambu yang kedua ruasnya saling bertemu. Dipercaya siapa saja yang membawa potongan bambu ini akan kesampaian maksudnya, tidak mendapat gangguan dari siapa saja. Rotan pethuk adalah rotan yang buku ruasnya saling berhadapan, khasiatnya sama dengan bambu pethuk. Bambu Carang Gantung adalah bambu yang tumbuh dari rebung dan keluar sebagai pohon bambu kecil kecil, diyakini anti jin jahat dan santet, banyak ditaruh diatas pintu masuk rumah dan jika dipukulkan pada ular akan mati seketika, juga dipercaya bertuah menghindari wabah penyakit menular dan ilmu hitam yang hendak mengganggu pemiliknya.
4. Boga
(Ficus Toxicaria Linn ?)
Kayu ini menyerupai kayu Kebak (Ficus Alba Reinw), warnanya putih dan diyakini berkhasiat menglariskan dagangan. Caranya : taruh sepotong kayu ini didalam almari / etalase barang yang dujual, atau dapat juga disimpan dalam peti uang. Jika ditaruh didalam rumah dipercaya pemiliknya tak pernah kekurangan sandang pangan.
Kayu ini menyerupai kayu Kebak (Ficus Alba Reinw), warnanya putih dan diyakini berkhasiat menglariskan dagangan. Caranya : taruh sepotong kayu ini didalam almari / etalase barang yang dujual, atau dapat juga disimpan dalam peti uang. Jika ditaruh didalam rumah dipercaya pemiliknya tak pernah kekurangan sandang pangan.
5. Bambu
Apus Pringgolayan, Wulung & Ori
Bambu Apus (Gigantochloa Apus Kurz) yang tumbuh dibelakang makam Pangeran Pringgoloyo dkampung Pringgalayan, Kotagede, Yogyakarta sejak jaman dulu dipercaya memiliki tuah membuat pekarangan menjadi angker, karena itu sering digunakan untuk mengusir penyewa yang bandel, tidak mau pindah. Biasanya sepotong bambu apus ditanam atau ditaruh dekat pintu rumah, tetapi setelah tujuannya tercapai segera dikembalikan ke Pringgolayan. Menurut juru kunci makam, semua bambu apus di Pringgolayan mempunyai sifat demikian, tetapi sifat baiknya juga ada termasuk jimat penglaris dagang, tumbal keselamatan, menolak jin jahat. Semua tergantung dari permohonannya.
Bambu Apus (Gigantochloa Apus Kurz) yang tumbuh dibelakang makam Pangeran Pringgoloyo dkampung Pringgalayan, Kotagede, Yogyakarta sejak jaman dulu dipercaya memiliki tuah membuat pekarangan menjadi angker, karena itu sering digunakan untuk mengusir penyewa yang bandel, tidak mau pindah. Biasanya sepotong bambu apus ditanam atau ditaruh dekat pintu rumah, tetapi setelah tujuannya tercapai segera dikembalikan ke Pringgolayan. Menurut juru kunci makam, semua bambu apus di Pringgolayan mempunyai sifat demikian, tetapi sifat baiknya juga ada termasuk jimat penglaris dagang, tumbal keselamatan, menolak jin jahat. Semua tergantung dari permohonannya.
Bambu wulung
(Gigantochloa verticillata Munru) dan bambu Ori (Bambusa Bambos Miq)
juga dipercaya memiliki tuah menolak setan. Untuk keperluan ini,
ambil sepotong buluh bambu yang satu ruasnya tertutup kemudian taruh
disisi pintu masuk dan isi buluh bambu itu dengan air cucian beras,
potong dlingo bangle, garam dan rumput alang-alang. Setiap kali,
misal setiap minggu, isi dengan air cucian beras, sarana ini selain
menolak jin jahat juga menolak tuju, tenung dan santet.
Cara lain, ambil
bambu ini dalam bentuk tusuk sate (diruncingkan). Masing-masing
disudut perkarangan atau rumah tusukan bambu ini kedalam tanah.
Taburi garam dan irisan dlingo bangle disekitar tusukan sate ini.
6.
Lingsar (Pterocarpus Sp ?)
Pohonnya tinggi besar, tumbuh ditempat kramat Lingga Manik, barat daya desa Kayangan, Kulonprogo, sebelah utara Samigaluh. Dipercaya bisa menolak jin jahat dan memperlancar permohonan yang bersifat kesucian. Kayu Lingsar sepintas seperti Kayu Sengon (Albizzia falcate), bersifat mudah retak karena penggantian cuaca.
Pohonnya tinggi besar, tumbuh ditempat kramat Lingga Manik, barat daya desa Kayangan, Kulonprogo, sebelah utara Samigaluh. Dipercaya bisa menolak jin jahat dan memperlancar permohonan yang bersifat kesucian. Kayu Lingsar sepintas seperti Kayu Sengon (Albizzia falcate), bersifat mudah retak karena penggantian cuaca.
7.
Klumpit, Klumprit (Terminalia Edulis Blanco ?)
Pohonnya tinggi besar, banyak terdapat dihutan jati, namun kini hampir punah digunakan untuk bahan bangunan yang tidak menuntuk keawetan. Salah satu pohon Klumpit yang masih alami terdapat di Goa Ngrancang Kencono, 7 km barat daya kecamatan Playen termasuk kawasan desa Manggoran Kidul.
Pohonnya tinggi besar, banyak terdapat dihutan jati, namun kini hampir punah digunakan untuk bahan bangunan yang tidak menuntuk keawetan. Salah satu pohon Klumpit yang masih alami terdapat di Goa Ngrancang Kencono, 7 km barat daya kecamatan Playen termasuk kawasan desa Manggoran Kidul.
Kayu ini
dipercaya bertuah memudahkan permohonan yang bersifat duniawi.
8. Wergu
(Rhapis Flabelliformis l’Herit)
Palma kipas atau Wergu biasanya tumbuh dalam rumpun yang padat.
Palma kipas atau Wergu biasanya tumbuh dalam rumpun yang padat.
Batang
berbuku-buku lurus keatas dengan daun daun seperti kipas. Pohon ini
berasal dari China, Vietnam, Laos dan Kamboja. Biasanya tumbuh liar
atau sebagai tanaman pagar.
Batang yang
berat biasanya berasal dari yang berumur 20 th lebih, dijaman dulu
kayunya banyak dieksport ke Hongkong dan China. Nama dagangnya Cannes
de laurier atau jones du Tonkin. Kualitasnya dibedakan : (1) diameter
lebih dari 20 mm, (2) diameter 13-20 mm, (3) diameter 8 – 13 mm.
Semua kualitas ini mempunyai panjang 125 mm.
Kayu Wergu
dipercaya bertuah menjauhkan ular dan binatang berbisa, selain itu
juga memiliki daya menambah kekuatan bagi pemakainya.
9.
Songgo Langit (Ochrosia oppositifolia K.Schum & Tridax procumbens
Linn.)
Kayu Songgo Langit yang dianggap bertuah adalah kayu Ochrosia oppositifolia K.Schum. yang sudah amat langka, tingginya bisa mencapai 13 – 14 m dengan diameter 30 sm, biasanya tumbuh didaerah pantai atau tepi pantai. Akarnya keras, dari luar tampak kuning tetapi dalamnya tampak kuning pucat. Kayunya berbau untuk obat dan biasanya digunakan untuk obat terutama sakit perut, kejang perut dan rasa tidak enak setelah makan ikan atau udang. Sementara ada yang beranggapan kayu Songgo langit yang berkhasiat ghaib adalah jenis perdu Tridax procumbens Linn. Biasa tumbuh dikarang karang pegunungan kapur. Pohon ini banyak bercabang dan akar batangnya kuat. Berasal dari Amerika Tengah. Tuahnya menolak niat jahat dari orang atau mahluk halus.
Kayu Songgo Langit yang dianggap bertuah adalah kayu Ochrosia oppositifolia K.Schum. yang sudah amat langka, tingginya bisa mencapai 13 – 14 m dengan diameter 30 sm, biasanya tumbuh didaerah pantai atau tepi pantai. Akarnya keras, dari luar tampak kuning tetapi dalamnya tampak kuning pucat. Kayunya berbau untuk obat dan biasanya digunakan untuk obat terutama sakit perut, kejang perut dan rasa tidak enak setelah makan ikan atau udang. Sementara ada yang beranggapan kayu Songgo langit yang berkhasiat ghaib adalah jenis perdu Tridax procumbens Linn. Biasa tumbuh dikarang karang pegunungan kapur. Pohon ini banyak bercabang dan akar batangnya kuat. Berasal dari Amerika Tengah. Tuahnya menolak niat jahat dari orang atau mahluk halus.
10.
Pule, Pulai (Alstonia Scholaris R. Br)
Pohon yang bisa mencapai tinggi 49 m, terdapat diseluruh nusantara, yang baik biasanya tumbuh dibawah 900 m d.p.l dan didekat air. Ada 2 macam varietas, yang bertangkai dan tulang daun berwarna hijau dan satunya berwarna ungu. Keduanya memiliki kegunaan sama.
Pohon yang bisa mencapai tinggi 49 m, terdapat diseluruh nusantara, yang baik biasanya tumbuh dibawah 900 m d.p.l dan didekat air. Ada 2 macam varietas, yang bertangkai dan tulang daun berwarna hijau dan satunya berwarna ungu. Keduanya memiliki kegunaan sama.
Kayu Pule lunak
dan berwarna kuning keputihan, ada jenis kayu pule yang keras, tetapi
umumnya lunak. Dalam dunia pengobatan dikenal sebagai obat demam,
malaria, penyakit gula darah dan kurang nafsu makan, rasanya pahit
seperti Bratawali. Getah pohon Pule sering digunakan untuk
mematangkan abses (bengkak) di kulit.
Banyak yang
menganggap Pule bertuah untuk menolak unsur jahat dalam rumah atau
pekarangan, kadang digunakan untuk mengobati kesurupan, untuk ini
ambil cabang yang masih ada daunnya dan cabang pohon awar-awar serta
segenggam tumbuhan alang-alang. Cambukanlah pelan-pelan punggung
orang yang sedang kemasukan roh jahat itu. Biasanya dia akan segera
sadar.
11.
Rumput Fatimah (Calligonum Sp)
Rumput fatimah banyak diambil kaum muslim dari Tanah Suci Mekah dipercaya memiliki tuah memudahkan menagih hutang, permohonan pekerjaan, melunakan hati orang dan sebagainya. Ada juga kegunaan lain untuk memperlancar persalinan, caranya : masukan rumput itu kedalam air, biasanya akarnya mengembang, bacalah Al-Fatihah atau Al-Ikhlas sebanyak 100 x selama merendam itu, minumkan segelas ke ibu yang bersangkutan sambil memohon petunjuk Allah.
Rumput fatimah banyak diambil kaum muslim dari Tanah Suci Mekah dipercaya memiliki tuah memudahkan menagih hutang, permohonan pekerjaan, melunakan hati orang dan sebagainya. Ada juga kegunaan lain untuk memperlancar persalinan, caranya : masukan rumput itu kedalam air, biasanya akarnya mengembang, bacalah Al-Fatihah atau Al-Ikhlas sebanyak 100 x selama merendam itu, minumkan segelas ke ibu yang bersangkutan sambil memohon petunjuk Allah.
Rumput ini juga
dapat mengobati kanker, stroke ringan dan tekanan darah tinggi, hanya
disini digunakan air panas (thermos), bacaannya Al-Fatihah dan Ayat
Kursi masin masing minimal 200 x sesudah itu mohon penyembuhan pada
Allah dan minumkan satu gelas 3 x sehari sampai sembuh. Oleskan air
rendamannya kepada sisakit.
12.
Minging
Sejak jaman dulu pohon ini diyakini membuat ular mabuk, disebut juga pohon ular.
Sejak jaman dulu pohon ini diyakini membuat ular mabuk, disebut juga pohon ular.
Sering disimpan
sebagai penghalau ular atau dibuat tongkat kalau masuk hutan,
warnanya coklat kehitaman dan agak berat.
13.
Cendana (Santalum Album L.)
Aslinya berwarna kuning agak kemerahan, berbau wangi, kayu ini diyakini bertuah didekati arwah leluhur, jangan membawa pusaka yang berwarangka Cendana bilamana menengok orang sakit karena dipercaya dapat mempercepat ajalnya. Tosan aji yang diberi warangka Cendana akan berbau harum dan lebih awet.
Aslinya berwarna kuning agak kemerahan, berbau wangi, kayu ini diyakini bertuah didekati arwah leluhur, jangan membawa pusaka yang berwarangka Cendana bilamana menengok orang sakit karena dipercaya dapat mempercepat ajalnya. Tosan aji yang diberi warangka Cendana akan berbau harum dan lebih awet.
14.
Drini, Sentigi (Pemphis Acidula Forst)
Kayu Drini dulu banyak dijumpai dipantai selatan Jawa khususnya dipantai Krakal sebelah timur Baron, Gunung Kidul. Menurut beberapa orang, kayu ini juga ditemukan didaerah pantai lain. Karena banyak dicarai maka kayu ini terancam punah karena diyakini bertuah untuk keselamatan, anti black magic, anti gigitan ular dan dijauhi ular. Selain itu rendaman kayu dalam air juga berkhasiat mengobati penyakit perut. Kayu yang kering akan berbau harum bila digosok dengan ujung jari. Jenis Drini dari Pulau Kangean oleh penduduk setempat dinamakan SETIGI, CANTINGGI atau MENTIGI, kayu ini juga banyak dicari untuk pengobatan, karena langka maka harganya sangat mahal, biasanya pohon Drini tumbuh ditanah kapur yang banyak mendapat angin laut atau sering terendam air laut.
Kayu Drini dulu banyak dijumpai dipantai selatan Jawa khususnya dipantai Krakal sebelah timur Baron, Gunung Kidul. Menurut beberapa orang, kayu ini juga ditemukan didaerah pantai lain. Karena banyak dicarai maka kayu ini terancam punah karena diyakini bertuah untuk keselamatan, anti black magic, anti gigitan ular dan dijauhi ular. Selain itu rendaman kayu dalam air juga berkhasiat mengobati penyakit perut. Kayu yang kering akan berbau harum bila digosok dengan ujung jari. Jenis Drini dari Pulau Kangean oleh penduduk setempat dinamakan SETIGI, CANTINGGI atau MENTIGI, kayu ini juga banyak dicari untuk pengobatan, karena langka maka harganya sangat mahal, biasanya pohon Drini tumbuh ditanah kapur yang banyak mendapat angin laut atau sering terendam air laut.
15.
Dewadaru
Kayu amat langka ini dulu banyak ditemukan di pulau Karimunjawa sebelah utara Jepara, diyakini bertuah menolak hewan buas dan ular, menyembuhkan gigitan ular berbisa dan menjaga keselamatan. Kayu ini kurang baik dibawa dalam perjalanan berperahu karena sifatnya mendatangkan angin taufan.
Kayu amat langka ini dulu banyak ditemukan di pulau Karimunjawa sebelah utara Jepara, diyakini bertuah menolak hewan buas dan ular, menyembuhkan gigitan ular berbisa dan menjaga keselamatan. Kayu ini kurang baik dibawa dalam perjalanan berperahu karena sifatnya mendatangkan angin taufan.
Ada 2 macam kayu
Dewandaru, yang dipercaya asli tumbuh didesa Nyamplung, konon jelmaan
dari tongkat yang ditinggalkan Sunan Kudus, seorang wali Kerajaan
Demak. Sedangkan Kayu Dewandaru dari Gunung Kawi, walau jenisnya lain
dengan yang ada di Karimunjawa tetapi dipercaya berkhasiat sama.
16. Kayu
Itam, Kayu Arang, Kayu Ebony (Diospyros spp)
Kayu berwarna hitam atau kelabu berserat serat hitam. Kayu ini, khususnya yang hitam seluruhnya, bertuah menangkal roh jahat dan menciptakan suasana ketentraman. Ruang tamu yang diberi hiasan kayu ebony akan terasa teduh dan damai sehingga kerasan tinggal diruang tersebut.
Kayu berwarna hitam atau kelabu berserat serat hitam. Kayu ini, khususnya yang hitam seluruhnya, bertuah menangkal roh jahat dan menciptakan suasana ketentraman. Ruang tamu yang diberi hiasan kayu ebony akan terasa teduh dan damai sehingga kerasan tinggal diruang tersebut.
17.
Kebak (Ficus Sp, Macaranga Sp, Acalypha Sp)
Pohon Kebak umumnya semacam pohon beringin hutan tetapi tidak bisa besar, namun adapula yang beranggapan pohon ini sejenis waru tetapi daunnya agak muda, sering disebut Tutup (Macaranga sp, Acalypha sp). Kayunya yang ringan dipercaya melariskan dagangan dengan menaruhnya ditempat dagangan atau uang. Kayu ini mudah kena pelapukan / jamur.
Pohon Kebak umumnya semacam pohon beringin hutan tetapi tidak bisa besar, namun adapula yang beranggapan pohon ini sejenis waru tetapi daunnya agak muda, sering disebut Tutup (Macaranga sp, Acalypha sp). Kayunya yang ringan dipercaya melariskan dagangan dengan menaruhnya ditempat dagangan atau uang. Kayu ini mudah kena pelapukan / jamur.
18.
Kelor, Maronggi, Celor, Keloro (Moringa Olefera Lamk)
Semua bagian pohon ini dipercaya bisa untuk obat. Jika ada orang yang kejang-kejang atau kesurupan atau kena hawa jahat (sawan) dari jenazah, cobalah tengkuknya dan semua persendian tubuhnya digosok dengan remasan daun kelor, biasanya ia segera siuman. Orang yang punya kesaktian tertentu (Black Magic) biasanya juga akan punah bilamana dipukul dengan cabang pohon kelor. Tidak semua pohon kelor memiliki bagian teras yang berwarna hitam yang biasa disebut GALIH KELOR, bagian kayu ini sering dicari sebagai jimat karena dipercaya dapat menunjang ilmu kanuragan dan kebal terhadap senjata tajam. Galih Kelor tidak dianjurkan dibawa oleh mereka yang berpembawaan lekas naik darah.
Semua bagian pohon ini dipercaya bisa untuk obat. Jika ada orang yang kejang-kejang atau kesurupan atau kena hawa jahat (sawan) dari jenazah, cobalah tengkuknya dan semua persendian tubuhnya digosok dengan remasan daun kelor, biasanya ia segera siuman. Orang yang punya kesaktian tertentu (Black Magic) biasanya juga akan punah bilamana dipukul dengan cabang pohon kelor. Tidak semua pohon kelor memiliki bagian teras yang berwarna hitam yang biasa disebut GALIH KELOR, bagian kayu ini sering dicari sebagai jimat karena dipercaya dapat menunjang ilmu kanuragan dan kebal terhadap senjata tajam. Galih Kelor tidak dianjurkan dibawa oleh mereka yang berpembawaan lekas naik darah.
19.
Kengkeng
Banyak dijumpai dilereng Gunung Lawu, dicari karena dapat menyadarkan orang yang kesurupan. Sepotong kayu ini jika ditaruh dekat bayi atau anak kecil bisa menolak roh jahat, roh halus.
Banyak dijumpai dilereng Gunung Lawu, dicari karena dapat menyadarkan orang yang kesurupan. Sepotong kayu ini jika ditaruh dekat bayi atau anak kecil bisa menolak roh jahat, roh halus.
20.
Krangeyan (Litsea Cubeba Pers)
Pohon setinggi 5 – 15 m dengan batang yang paling besar hanya berdiameter 25 cm ini banyak dijumpai di daerah pegunungan. Mulai dari kulit, daun dan bunganya berbau harum. Kayunya diyakini memiliki daya menolak santet, tenung dan gangguan setan jahat. Untuk pengobatan umumnya baik bagi sakit pernapasan.
Pohon setinggi 5 – 15 m dengan batang yang paling besar hanya berdiameter 25 cm ini banyak dijumpai di daerah pegunungan. Mulai dari kulit, daun dan bunganya berbau harum. Kayunya diyakini memiliki daya menolak santet, tenung dan gangguan setan jahat. Untuk pengobatan umumnya baik bagi sakit pernapasan.
21.
Liwung (Arenga Pinnata Merr ?, Calyptrocalyk Spicatus ?, Cycas Sp
?)
Kayu ini ditemukan didaerah Gunung Lawu, biasnya berbentuk tongkat atau potongan yang banyak ditawarkan oleh penduduk setempat. Warnanya hitam seperti teras kayu aren, bedanya seratnya agak kasar. Kayu Liwung berasal dari pohon Liwung yang tidak lain adalah pohon Aren laki-laki karena tidak mempunyai bunga betina. Pohon ini amat jarang, sementara ada kayu sejenis yang dipercaya sebagai kayu liwung namun asalnya berbeda. Kayu Liwung dipercaya mempunyai tuah kekebalan terhadap senjata tajam dan tumpul, sangat baik untuk mereka yang mendalami ilmu kanuragan. Sifatnya agak panas, tidak baik untuk mereka yang mudah terpancing emosinya.
Kayu ini ditemukan didaerah Gunung Lawu, biasnya berbentuk tongkat atau potongan yang banyak ditawarkan oleh penduduk setempat. Warnanya hitam seperti teras kayu aren, bedanya seratnya agak kasar. Kayu Liwung berasal dari pohon Liwung yang tidak lain adalah pohon Aren laki-laki karena tidak mempunyai bunga betina. Pohon ini amat jarang, sementara ada kayu sejenis yang dipercaya sebagai kayu liwung namun asalnya berbeda. Kayu Liwung dipercaya mempunyai tuah kekebalan terhadap senjata tajam dan tumpul, sangat baik untuk mereka yang mendalami ilmu kanuragan. Sifatnya agak panas, tidak baik untuk mereka yang mudah terpancing emosinya.
22.
Lotrok
Sepintas mirip kayu Kebak atau Boga, namun agak kemerahan.
Sepintas mirip kayu Kebak atau Boga, namun agak kemerahan.
Kayunya ringan
dan berasal dari lereng gunung berapi. Dipercaya kayu ini dapat
memperlancar pesalinan dan anti black magic namun kadar tuahnya
rendah.
23.
Mimang
Tidak diketahui nama latinnya, akar mimang menonjol dipermukaan tanah, konon siapa yang melangkahinya akan bingung dan tersesat. Akar mimang ditanam ditanah dibawah pintu masuk dan bagian belakang rumah. Baik akar maupun kayunya dipercaya memiliki khasiat membingungkan orang siapa saja yang melangkahinya.
Tidak diketahui nama latinnya, akar mimang menonjol dipermukaan tanah, konon siapa yang melangkahinya akan bingung dan tersesat. Akar mimang ditanam ditanah dibawah pintu masuk dan bagian belakang rumah. Baik akar maupun kayunya dipercaya memiliki khasiat membingungkan orang siapa saja yang melangkahinya.
24.
Pamrih & Ringin Sepuh (Ficus Spp)
Kayu Pamrih berasal dari pohon Pamrih yang tumbuh dibekas pertapaan Sri Sultan Hamengku Buwono I di Beton Kampung Sewu ditepi Bengawan Solo, Surakarta. Menurut legenda dibawah pohon itulah baliau berteduh setiap hari sampai ada bisikan gaib untuk melawan Kompeni Balanda. Kayu Pamrih dipercaya bertuah kepangkatan, kewibawaan dan keberanian, cocok bagi mereka yang berkecimpung di pemerintahan.
Kayu Pamrih berasal dari pohon Pamrih yang tumbuh dibekas pertapaan Sri Sultan Hamengku Buwono I di Beton Kampung Sewu ditepi Bengawan Solo, Surakarta. Menurut legenda dibawah pohon itulah baliau berteduh setiap hari sampai ada bisikan gaib untuk melawan Kompeni Balanda. Kayu Pamrih dipercaya bertuah kepangkatan, kewibawaan dan keberanian, cocok bagi mereka yang berkecimpung di pemerintahan.
Ringin sepuh
disini adalah pohon yang tumbuh dihalaman makam raja-raja Mataram di
Kota Gede, Yogyakarta. Dinamakan juga “Waringin Tuwo” atau Ringin
Sepuh, sejak jaman dulu dipercaya memiliki kekuatan gaib. Daunnya
yang jatuh “mlumah kurep” artinya satu jatuh terlentang pada satu
sisi sedang satunya pada sisi lain ditambah akar dan sedikit kulit
pohon, semuanya dimasukan kedalam kantong kain putih kecil banyak
digunakan sebagai zimat keselamatan. Bagi yang mujur, kadang
kejatuhan sebuah cabang pohon ini. Kayunya dipercaya memiliki tuah
keselamatan, kewibawaan dan derajat kepangkatan. Dijaman dahulu,
hampir semua warga Yogya yang akan merantau keluar daerah dibekali
bungkusan daun ini. Kalau maju perang atau pergi kedaerah lain, akan
kembali dalam keadaan selamat.
25.
Nagasari, Penaga Putih, Nagakusuma (Mesua Ferrea Linn)
Pohon ini asalnya dari India, banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m dpl didaerah Jawa dan Bali, bisa mencapai tinggi 20 m dengan diameter 50 cm. Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah, misal Raja, Ulama seperti di Imogiri, Kotagede, Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna merah, duduk berhadapan, bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih, berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 – 4 biji. Mulai akar, daun, bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya.
Pohon ini asalnya dari India, banyak ditanam dihalaman atau kebun dibawah 1300 m dpl didaerah Jawa dan Bali, bisa mencapai tinggi 20 m dengan diameter 50 cm. Yang dianggap bertuah umumnya terdapat di makam-makam tokoh sejarah, misal Raja, Ulama seperti di Imogiri, Kotagede, Kudus dan Gunung Muria. Daun yang muda berwarna merah, duduk berhadapan, bunga besar dengan 4 helai daun mahkota yang berwarna putih, berbau wangi. Sedang buahnya berkulit keras disebut Gandhek berisi 1 – 4 biji. Mulai akar, daun, bunga sampai kulit dan kayu dimanfaatkan untuk obat dan azimat penangkal bahaya.
Kuncup bunga
yang masih tertutup disebut sari kurung atau cangkok kurung. Sedang
kuncup bunga yang telah terbuka disebut sari mekar atau cangkok
mekar. Benang sarinya harum, dinamakan podhisari atau sari naga /
sari cangkok. Bunga yang telah diambil benang sarinya ditumbuk halus
menjadi obat-obatan disebut sari cangkok. Semua ini menjadi bahan
campuran pelbagai obat racikan.
Biji Nagasari
juga banyak dimanfaatkan untuk obat luar, caranya biji ditumbuk halus
setelah dihilangkan kulit kerasnya, kemudian ditaruh dalam minyak
kelapa atau wijen (sesam oil) dan dipanasi. Minyak ini sangat baik
untuk luka infeksi, eksim menahun, bengkak bahkan bisul dan segala
macam penyakit kulit. Untuk pengobatan sebaiknya dalam keadaan hangat
larutan nogosari dalam minyak itu dioleskan pada bagian yang sakit.
Biji Nagasari
juga dapat digunakan untuk pengobatan infeksi dalam. Caranya, ambil 3
–5 nogosari, pecah dan tumbuk lalu taruh dalam gelas berikut
kulitnya lalu seduh dengan air setengah panas (air termos), diamkan
sekitar 5 menit dan setelah dingin diminumkan pada si sakit. Isinya
jangan dibuang tetapi isi dengan air panas lagi dan lima jam kemudian
diminumkan lagi kemudian ditambah air panas lagi dan minumkan 5 jam
kemudian. Air nogosari ini sangat baik untuk mengobati haid yang
selalu sakit, pendarahan lambung dan keputihan. Menurut pengalaman
banyak orang, segala penyakit yang mempunyai efek panas badan dapat
disembuhkan dengan nogosari, baik dengan seduhan dalam air mulai dari
biji, serpihan kayu, daun, bunga atau kulit kayunya. Kulit kayu
Nogosari berwarna coklat, jika sudah tua menjadi coklat kehitaman
atau coklat dengan serat serat hitam. Kayu yang dianggap mempunyai
daya gaib istimewa terutama yang dari makam leluhur. Untuk
mendapatkannya dianjurkan puasa mutih (hanya makan nasi dan minum air
putih) selama beberapa hari. Sebelum memotong kayu, seyogyanya
melakukan sesaji selamatan menurut petunjuk penjaga makam.
Kayu Nogosari
termasuk keras dan ulet, sebaiknya setelah dipotong jangan dijemur,
tetapi setelah agak kering buatlah barang yang diinginkan, misal
tongkat, pipa, stick dan sebagainya.
Kayu ini sangat
berbahaya jika untuk memukul. Secara spiritual kayu ini bersipat
mengembalikan daya yang dilontarkan kepada pemakai. Diyakini kayu ini
merupakan kayu yang paling unggul diantara kayu bertuah lainnya.
Tuahnya : keselamatan, kewibawaan, pengobatan, perlindungan terhadap
orang jahat/jin jahat, binatang berbisa, anti tenung dan black magic.
Pemakai kayu ini diharapkan berlaku jujur dan suci, jika tidak maka
tindakan negatif nya akan berbalik memukul diri sendiri. Kayu
Nagasari mudah dikenal karena jika ujungnya dibakar tidak menyala dan
jika direndam air sekitar 10 menit maka permukaannya akan keluar
bulu-bulu halus.
Pantangan : Kayu
ini jangan sekali-kali dilangkahi wanita atau pria dan seyogyanya
kayu ini jangan dilekati benda logam(emas, kuningan, perak) atau
gading. Biarkan seperti adanya. Kayu yang tua sangat bagus untuk
dibuat mata cincin, khasiatnya sama dengan membawa kayu Nagasari
dalam ukuran besar.
26.
Rotan Poleng, Rotan Pethuk (Daemonorops Spp, Gleichenia Spp)
Batang rotan yang poleng (bintik hitam) dipercaya bertuah membuat orang kuat berjalan jauh, karenanya dicari untuk dibuat tongkat. Begitu juga dengan rotan pethuk, artinya dua ruas yang saling berhadapan, dipercaya memiliki daya gaib, diantaranya bisa menghilang, kebal terhadap senjata tajam dan menghalau unsur jahat.
Batang rotan yang poleng (bintik hitam) dipercaya bertuah membuat orang kuat berjalan jauh, karenanya dicari untuk dibuat tongkat. Begitu juga dengan rotan pethuk, artinya dua ruas yang saling berhadapan, dipercaya memiliki daya gaib, diantaranya bisa menghilang, kebal terhadap senjata tajam dan menghalau unsur jahat.
Menurut cerita
Pangeran Mangkubumi pernah diberi rotan pethuk dan apabila diajunkan
maka musuhnya seakan melihat orang dalam jumlah banyak sehingga
melarikan diri.
27.
Secang (Caesalpinia Bonducella Flemm / C. Sappan Linn)
Pohon secang tumbuh dimana-mana, ditanam sebagai pagar hidup atau pohon liar, pohonnya penuh duri, kayu gubal berwarna putih sedang bagian terasnya berwarna merah darah. Rendaman atau seduhan air panas kayu secang ini berwarna merah dikenal sebagai obat manjur penyakit yang ditandai keluarnya darah seperti demam berdarah, mimisan, muntah darah, berak darah bahkan penyakit darah tinggi, juga untuk menyembuhkan penyakit gula darah (DM), jantung, infeksi ginjal dan lever.
Pohon secang tumbuh dimana-mana, ditanam sebagai pagar hidup atau pohon liar, pohonnya penuh duri, kayu gubal berwarna putih sedang bagian terasnya berwarna merah darah. Rendaman atau seduhan air panas kayu secang ini berwarna merah dikenal sebagai obat manjur penyakit yang ditandai keluarnya darah seperti demam berdarah, mimisan, muntah darah, berak darah bahkan penyakit darah tinggi, juga untuk menyembuhkan penyakit gula darah (DM), jantung, infeksi ginjal dan lever.
Untuk penyakit
jantung, seduhan ini ditambah daun Dewandaru dari Gunung Kawi, anak
yang panas dapat didinginkan dengan mengompresnya dengan seduhan air
secang. Penyakit stroke yang belum terlambat dapat diberi minuman
rebusan kayu secang yang ditambah dengan pohon ceplukan dan sedikit
adas pulowaras. Untuk pengobatan penyakit kanker, rebusan secang
ditambah serpihan tatal kayu setigi, nogosari dan segenggam rumput
lidah ular atau jika tidak ada dapat diganti dengan buah Makutha
Dewa. Kayu secang bertuah anti roh jahat, pelarisan dagangan dan
menolak santet. Untuk pelarisan seyogyanya semua tempat barang
dagangan dan lantai took dipel dengan air rebusan secang dan bagian
depan tempat usaha disiram dengan seduhan secang setiap pagi sebelum
toko buka.
28.
Sempu (Dillenia Sp ?)
Kayu berwarna putih seperti kebak, dipercaya menyembuhkan orang kesurupan, caranya dengan membawa kayu sempu rabalah orang tersebut dan dengan ijin Allah SWT berdoalah agar orang tersebut sadar, atau rendamlah sepotong kayu sempu kedalam air putih, basahilah kepalanya dengan air tersebut dan berdoalah menurut keyakinan anda, semoga orang tersebut bisa sadar. Hal yang sama bisa dilakukan juga dengan menggunakan potongan kayu nogosari.
Kayu berwarna putih seperti kebak, dipercaya menyembuhkan orang kesurupan, caranya dengan membawa kayu sempu rabalah orang tersebut dan dengan ijin Allah SWT berdoalah agar orang tersebut sadar, atau rendamlah sepotong kayu sempu kedalam air putih, basahilah kepalanya dengan air tersebut dan berdoalah menurut keyakinan anda, semoga orang tersebut bisa sadar. Hal yang sama bisa dilakukan juga dengan menggunakan potongan kayu nogosari.
29.
Setigi, Kastigi, Sentigi, Kayu Sulaiman
Banyak ditemukan didaerah berdekatan dengan pantai laut dan biasanya tumbuh ditanah berkapur. Pohon ini daunnya menyerupai daun sawo beludru atau duren yaitu hijau dengan bagian bawah berwarna merah tembaga.
Banyak ditemukan didaerah berdekatan dengan pantai laut dan biasanya tumbuh ditanah berkapur. Pohon ini daunnya menyerupai daun sawo beludru atau duren yaitu hijau dengan bagian bawah berwarna merah tembaga.
Kayu ini
bersifat perempuan, sebaiknya jangan dipakai oleh wanita terlebih
yang belum menikah. Kayu ini yang masih segar berwarna putih
kemerahan namun lama kelamaan berubah coklat tua dan jika memukul
orang hanya menyebabkan pingsan, tidak mati.
Tuah kayu antara
lain anti gigitan binatang berbisa, caranya ditempelkan potongan kayu
setigi ke bekas gigitan atau sengatan beberapa lama. Juga menolak
hama tumbuhan, penyakit menular dan tanah sangar karena pengaruh jin
jahat/black magic. Kayu ini bisa juga untuk mengobati penyakit
kanker. Ambil serpihan (tatal) kayu setigi, rebus bersama rumput
lidah ular-ularan, segenggam daun tapak dara dan adas pulowaras,
penderita diminta minum 3 x sehari masing masing 1 gelas. Kayu Setigi
relatif ringan namun tenggelam dalam air. Pemakai kayu setigi atau
tesek atau pembawa kayu setigi jangan sekali kali masuk air karena
bisa tenggelam. Kayu ini banyak terdapat dipantai-pantai khususnya
pegunungan kapur yang setiap hari mendapat angin laut.
30. Sodo
Saren, Sodo Lanang (Arenga Pinnata Merr)
Lidi daun aren dipercaya memiliki khasiat menghalau jin/setan dan melumpuhkan orang-orang yang memiliki kesaktian karena ilmu hitam. Mereka akan hilang kesaktiannya bila dipukul dengan lidi daun aren, jangan sekali-kali memukul anak dengan lidi daun aren karena salah-salah bisa kena penyakit jiwa yang sulit disembuhkan.
Lidi daun aren dipercaya memiliki khasiat menghalau jin/setan dan melumpuhkan orang-orang yang memiliki kesaktian karena ilmu hitam. Mereka akan hilang kesaktiannya bila dipukul dengan lidi daun aren, jangan sekali-kali memukul anak dengan lidi daun aren karena salah-salah bisa kena penyakit jiwa yang sulit disembuhkan.
Rumah yang
angker atau banyak dihuni hewan pengganggu seperti tikus, ular,
kelabang dll, bisa dibersihkan dengan satu ikat lidi aren yang
dikebutkan keseluruh penjuru ruangan, lebih baik lagi bila disertai
dengan membakar daun trembesi (johar, Cassia siamea Lamk) yang kering
dicampur sedikit belerang, biasanya dalam beberapa waktu sudah bebas
dari segala gangguan.
Sodo Saren
disebut juga sodo lanang, penamaan ini juga diberikan kepada lidi
daun kelapa yang jatuh menancap ditanah secara alamiah. Khasiatnya
sama dengan lidi pohon aren.
Bila sodo lanang
tidak digunakan, taruhlah diatas pintu masuk rumah sebagai penolak
bala.
31.
Sulastri, Slastri, Sletri, Sulastri, Bintangur Bunut (Calophyllum
Soulatri Burm)
Pohon ini bisa mencapai tinggi 30 m dengan diameter 50 cm. Dipelihara orang karena bunganya harum, pohon ini dianggap bertuah yang ditanam di petilasan pemandianLangenharjo, Sukoharjo, Surakarta sebagai peninggalan Sri Sunan PBX.
Pohon ini bisa mencapai tinggi 30 m dengan diameter 50 cm. Dipelihara orang karena bunganya harum, pohon ini dianggap bertuah yang ditanam di petilasan pemandianLangenharjo, Sukoharjo, Surakarta sebagai peninggalan Sri Sunan PBX.
Sejak jaman dulu
daunnya dipercaya dapat merukunkan pasangan suami istri yang selalu
cekcok atau tidak rukun, begitu juga kayunya dapat disimpan untuk
maksud yang sama. Daun Sulastri sering digunakan untuk penyakit
rheumatik sedang kulit kayunya banyak dimanfaatkan untuk campuran
jamu penguat badan.
32.
Tesek, Tengsek (Rhynchocarpa Monophylla Backer ?)
Kayunya amat keras dan awet, banyak ditemukan dilereng gunung berapi dengan tinggi mencapai 40 m dan diameter 50 cm, batangnya lurus dan bulat.
Kayunya amat keras dan awet, banyak ditemukan dilereng gunung berapi dengan tinggi mencapai 40 m dan diameter 50 cm, batangnya lurus dan bulat.
Karena banyak
diburu orang, sekarang makin langka, dibedakan antara Tesek biasa dan
Tesek Wulung, yang pertama kayunya putih, disana sini diwarnai
cerat-cerat atau poleng hitam. Tesek lainnya wulung, kulitnya
berwarna coklat tapi lama lama menjadi hitam.
Menurut
kepustakaan, kayu ini tenggelam di air dan jika diletakan diair
mengalir maka ia akan berjalan melawan arus, kayu ini bagus disimpan
orang yang sabar dan tidak mudah marah karena bila digunakan untuk
memukul walau hanya digunakan sebagai mata cincin, bahayanya tetap
ada, orang bisa pingsan sampai mati. Kayu ini biasa dibuat cincin,
pipa, tangkai tombak, gantungan kunci dll.
Tuahnya : tahan
lama dalam air, diwaktu banjir mengamuk ia bisa tahan jika memakai
kayu ini, juga dipercaya anti tanah sangar, anti hama tumbuhan dan
anti ilmu hitam, anti upas atau entup (sengatan lebah). Wanita dan
Pria boleh memakai kayu ini dan kayu ini bersifat laki-laki, jodoh
kayu ini adalah kayu setigi. Kayu Setigi yang terkenal dari Gunung
Lawu atau Merapi.
33.
Timaha
Kayu Timaha yang berkhasiat adalah yang mengandung pelet.
Kayu Timaha yang berkhasiat adalah yang mengandung pelet.
A. Pelet
Kendhit, pelet yang melingkar pada kayu dengan warna yang lebih gelap
dari kayu asalnya dan kelihatan mengkilap seperti bara api. Pelet
jenis iniberkhasiat membawa kebahagiaan, kemudahan, kekayaan dan
melindungi diri dari bahaya dan penyakit bagi pemiliknya.
B. Pelet Tulak,
membentuk garis tebal dari atas kebawah dengan warna yang menkilap
hitam/coklat tua dan gambar yang ditengah lebih menyala dari gambar
yang lain, khasiatnya melindungi pemilik dari senjata tajam.
C. Pelet Pudhak
Sinumpet, menyerupai pelet tulak hanya tidak mempunyai gambaran
hitam, khasiatnya seperti pelet tulak.
D. Pelet Pulas
Kembang, pelet yang menyerupai awan ber-arak dan berkhasiat menolak
bahaya dilaut dan sebagai penolak binatang buas disungai (buaya, ular
dll).
E. Pelet
Dhoreng, gambarnya seperti loreng harimau, berkhasiat pemiliknya
menjadi angker/tegar dan disegani. Banyak dicari dengan harga cukup
tinggi.
F. Pelet Ngamal,
pelet dengan bentuk bintik-bintik besar (ceplok) dengan jarak sedikit
jarang satu sama lain. Khasiatnya memberikan kepuasan hidup dan
selalu gembira. Pelet ini sedikit memilih dan hanya pejabat yang
memakainya.
G. Pelet Pulas
Groboh, gambarnya bintik-bintik besar dan kecil. Khasiatnya hampir
sama dengan pelet ngamal hanya tidak pemilih.
H. Pelet Beras
Wutah, bergambar titik-titik kecil merata pada seluruh kayu,
khasiatnya untuk pengasihan (dicintai manusia dan binatang), banyak
dicari dan mahal.
I. Pelet Ngirim
(Ngingrim) Kembang, gambarnya berbentuk besar dan panjang, khasiatnya
dihormati orang, dicintai lawan jenis dan biasanya dipakai oleh yang
belum berkeluarga (bisa jejaka, duda).
J. Pelet
Gandrung, bentuknya bulat bulat dan tidak teratur dengan warna lebih
mengkilat dan terang, pemiliknya hidup hemat dan cermat.
K. Pelet Ceplok
Kelor, gambarannya bulat telur dan besar seperti daun kelor,
khasiatnya memberi keselamatan pada pemilik.
L. Pelet Ceplok
Bantheng, pelet yang hampir menutup seluruh kayu tetapi masih
terlihat disana-sini kayu aslinya. Pemiliknya akan selalu dalam
keadaan sehat wal-afiat.
M. Pelet Segara
Winotan, pelet yang terdiri dari satu, dua, tiga bintik-bintik yang
teratur. Khasiatnya dihormati setiap orang dan pelet ini pemilih,
hanya pejabat tinggi yang pantas memakainya.
O. Pelet Gana,
pelet yang bergambar seperti batu arca, khasiatnya memberi
kesejahteraan dan menghimpun semua kebaikan dan kebahagiaan. Dulu
hanya dipakai raja atau pejabat tertinggi.
P. Pelet Sembur,
pelet dengan gambar titik-titik kecil tersebar diseluruh permukaan
kayu, khasiatnya dapat menundukan manusia atau binatang,
menghindarkan kemarahan orang lain dan umumnya pelet ini mempunyai
kekuatan gaib.
Q. Pelet Nyerat,
jenis ini bergambar garis-garis tipis seperti gambar pada marmer,
kadang seperti hurup/tulisan. Khasiatnya pemiliknya dapat hidup
mandiri, percaya diri dan selalu beruntung serta jaya, dalam berusaha
selalu berhasil.
R. Pelet
Dewadaru, seperti pelet nyerat, hanya garisnya lebih tebal dan tajam
sehingga kadang-kadang sulit membedakan dengan pelet nyerat.
Khasiatnya melindungi keluarganya dari mara bahaya, melindungi harta
benda dan biasanya pusaka yang memakai pelet ini ditaruh dalam tempat
penyimpanan harta. Pelet ini terdapat pada pohon beringin dan
mempunyai nilai cukup tinggi dan sangat dihormati.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar